Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan dengan kekayaan laut yang melimpah. Salah satu komoditas ekspor unggulan yang terus mengalami pertumbuhan signifikan adalah ikan beku. Tak hanya diminati oleh negara-negara Asia seperti Malaysia dan Singapura, permintaan ikan beku dari Afrika juga mulai menunjukkan potensi besar, terutama dari kawasan Afrika Selatan. 

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), pada tahun 2023 ekspor ikan segar/dingin dari Indonesia mencapai 91.701 ton.  Hingga September 2024, nilai ekspor perikanan Indonesia telah mencapai USD 4,23 miliar dengan volume total 1,02 juta ton. Negara-negara tujuan utama masih didominasi oleh Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, dan Taiwan. Namun, peluang ekspansi pasar ke Afrika kian terbuka lebar terutama untuk jenis ikan-ikan konsumsi seperi Cakalang, Barakuda, Makarel, dan Udang. 

Kenapa Afrika? 

Negara-negara di Afrika, khususnya Afrika Selatan, sedang mengalami pertumbuhan konsumsi terhadap produk perikanan berkualitas tinggi. Banyak negara di Afrika memiliki kebutuhan ikan yang tinggi untuk konsumsi domestik maupun untuk diolah lebih lanjut. Meskipun beberapa negara Afrika memiliki sumber daya perikanan sendiri, namun seringkali pasokan domestik tidak mencukupi untuk memenuhi seluruh permintaan.  

Ikan beku menjadi solusi terbaik karena dapat didistribusikan dengan stabilitas suhu yang terjaga. Namun, masuk ke pasar Afrika membutuhkan pemahaman mendalam terhadap regulasi impor yang sangat ketat. 

Beberapa persyaratan wajib yang harus dipenuhi eksportir antara lain: 

Produk Ikan Beku yang Banyak Diekspor 

Jenis-jenis produk olahan ikan beku yang banyak diminati di pasar internasional termasuk: 

Produk-produk ini harus memenuhi standar kualitas tinggi dan dikemas secara higienis untuk menjaga kesegarannya selama proses distribusi lintas benua.  

Kualitas Ikan Beku yang Tinggi dari Indonesia 

Ikan beku asal Indonesia telah lama dikenal memiliki kualitas unggul, baik dari sisi rasa, tekstur, maupun standar pengolahannya. Faktor-faktor ini menjadikan produk perikanan Indonesia diminati oleh pasar global, termasuk negara-negara di Afrika. Metode penangkapan yang berkelanjutan, pengolahan yang higienis, serta praktik pemrosesan sesuai standar internasional membuat ikan beku Indonesia dipercaya oleh banyak negara sebagai produk ekspor bernilai tinggi. 

Afrika Selatan, sebagai salah satu pasar potensial, terus meningkatkan permintaan terhadap ikan beku Indonesia karena konsistensi mutu dan kemudahan akses logistik melalui pelabuhan-pelabuhan utama. Namun, untuk menjaga kualitas tersebut tetap prima dari gudang hingga sampai ke tangan importir, diperlukan dukungan dari layanan logistik perishable yang ahli dan terpercaya. 

Menjaga suhu tetap stabil sepanjang proses rantai dingin (cold chain), menangani dokumen ekspor, serta memastikan kelengkapan sertifikasi sesuai regulasi negara tujuan bukanlah hal sepele. Di sinilah peran Perishable Logistics Indonesia (PLI) sangat krusial. 

Sebagai bukti nyata, PLI baru-baru ini sukses menangani pengiriman 24 ton ikan beku dari Jakarta ke Afrika. Proses dimulai dari pengambilan langsung di cold storage bersuhu -18°C, dilanjutkan dengan stuffing ke dalam reefer container secara profesional dan cepat, kemudian dikirim ke pelabuhan untuk proses ekspor. PLI memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai standar HACCP dan Codex Alimentarius—menjamin kualitas ikan tetap terjaga hingga sampai ke negara tujuan. 

Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam menangani logistik produk perishable, PLI telah menjadi mitra andalan eksportir Indonesia dalam menjaga integritas produk mereka di pasar internasional. Hubungi PLI sekarang dan rasakan layanan pengiriman ekspor perishable yang aman, tepat waktu, dan terpercaya.