Indonesia, dengan luas laut mencapai 6,4 juta kilometer persegi, merupakan salah satu produsen utama Tuna-Cakalang-Tongkol (TCT) di dunia. Rata-rata produksi komoditas ini mencapai 1,49 juta ton per tahun, dengan nilai ekonomi yang signifikan. Pada tahun 2023, ekspor TCT mencapai nilai 927,18 juta dolar AS, menyumbang 16,47% dari total ekspor perikanan Indonesia. Kontribusi besar ini menjadikan TCT sebagai komoditas strategis dalam industri perikanan nasional. 

Keberadaan berbagai jenis tuna, seperti tuna sirip kuning, tuna sirip biru, tuna mata besar, dan tuna albacore, juga menambah daya tarik TCT sebagai produk ekspor. Produk ini tidak hanya diminati karena kualitasnya yang tinggi tetapi juga karena potensi pasarnya yang terus berkembang di tingkat global. 

Negara Tujuan Ekspor Tuna-Cakalang-Tongkol 

Negara-negara tujuan utama ekspor TCT Indonesia meliputi Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Uni Eropa, ASEAN, dan Timur Tengah. Amerika Serikat mendominasi dengan 33,87% dari total nilai ekspor perikanan Indonesia, diikuti oleh Tiongkok (20,23%) dan Jepang (12,27%) . 

TCT sangat populer di negara-negara ini karena kualitasnya yang unggul dan penggunaannya yang luas dalam berbagai industri makanan. Jepang merupakan salah satu negara yang sangat bergantung pada impor tuna untuk kebutuhan olahan sushi, sashimi dan katsuobushi mereka. Sementara itu, Amerika Serikat dan Uni Eropa memanfaatkan TCT untuk produk olahan seperti tuna kaleng, yang semakin diminati karena kesadaran akan manfaat kesehatannya. 

Upaya Pemerintah Meningkatkan Kualitas Ekspor TCT 

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menginisiasi berbagai program untuk mendukung peningkatan kualitas dan volume ekspor TCT. Salah satunya adalah Pencanangan Tahun Tuna 2024, yang bertujuan memperkuat daya saing TCT di pasar domestik dan internasional. 

Selain itu, KKP bekerja sama dengan organisasi Marine Stewardship Council (MSC) untuk memastikan keberlanjutan stok dan dampak ekosistem yang minimum. Produk TCT bersertifikasi MSC mendapat akses lebih luas di pasar global karena terjamin keberlanjutan dan ketertelusurannya. 

Pemerintah juga memanfaatkan berbagai pameran internasional seperti Seafood Expo North America (SENA) dan Seafood Expo Global (SEG) untuk memasarkan produk TCT. Pada tahun 2024, SENA mencatat transaksi potensial senilai USD 29,5 juta, sedangkan SEG mencatat USD 13,79 juta, yang sebagian besar berasal dari komoditas tuna . 

PLI Siap Mendukung Peningkatan Ekspor TCT 

PT Perishable Logistics Indonesia (PLI) siap mendukung lonjakan ekspor TCT Indonesia di tahun 2025 dengan menyediakan layananan terbaik untuk pengiriman ekspor. Pada Oktober 2024 lalu, PLI menangani pengiriman 81 ton Tuna dan Cakalang milik PT Karya Mandiri Citramina (KMC) dari Pelabuhan Muara Baru menuju Ling Bo, China. PLI menyediakan tiga unit trailer dengan sistem rantai dingin untuk menjaga kualitas ikan selama perjalanan . 

Layanan PLI tidak hanya memastikan produk tiba dalam kondisi prima, tetapi juga membangun kepercayaan pasar internasional terhadap kualitas produk perikanan Indonesia. Dengan teknologi modern dan tim yang berpengalaman, PLI berkomitmen untuk mendukung lebih banyak eksportir dalam menjaga kualitas TCT Indonesia hingga ke tangan konsumen global. 

Bersama PLI, eksportir dapat membuka mata dunia terhadap kualitas unggulan Tuna-Cakalang-Tongkol Indonesia. Anda dapat mengkonsultasikan kebutuhan pengiriman produk TCT Anda kepada kami untuk mendapatkan solusi logistik terpercaya dari tim ahli yang berpengalaman.