Categories: Uncategorized

Strategi Baru Indonesia Memenangkan Industri Lobster Dunia

Indonesia memiliki potensi besar dalam industri lobster dunia. Pada 2024, nilai ekspor lobster Indonesia mencapai USD 91,79 juta, dengan negara tujuan utama China (47%), Taiwan (24%), dan Australia (13%). Meskipun kontribusi Indonesia terhadap pasar global baru sekitar 0,49%, kekayaan sumber daya Benih Bening Lobster (BBL) yang mencapai lebih dari 465 juta ekor membuka peluang pertumbuhan yang sangat besar. 

Langkah Pemerintah Membangun Ekosistem Bisnis Terintegrasi 

Sebagai bentuk keseriusan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meresmikan Modeling Budidaya Lobster di Batam. Proyek ini menjadi laboratorium pengembangan ekosistem budidaya lobster yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, yang meliputi: 

  • Pendederan (nursery)
  • Pembesaran lobster dengan segmentasi ukuran
  • Budidaya kekerangan sebagai pakan
  • Cold storage dan unit pengolahan lobster

Wilayah Batam dipilih karena ketersediaan sumber pakan lobster yang melimpah, sehingga menunjang keberhasilan budidaya lobster. 

Teknologi dan Standar Produksi Sistem Budidaya 

Penerapan modeling budidaya lobster di Batam menggunakan sistem Semi-Recirculating Aquaculture System (RAS) yang dirancang untuk menjaga kualitas lingkungan budidaya dan meningkatkan survival rate lobster hingga mencapai:  

  • 90% di tahap nursery
  • 80% di ukuran M
  • 60% di ukuran L

Pembagian segmentasi pembesaran dalam ukuran M – L diterapkan untuk mengurangi kanibalisme antar lobster dan meningkatkan efisiensi pertumbuhan. Modeling budidaya lobster di Batam juga menerapkan teknologi underwater drone yang digunakan untuk memantau kondisi budidaya secara real-time. 

Regulasi Ekspor dan Upaya Keberlanjutan 

Pengembangan modeling budidaya lobster ini didukung oleh penerbitan Permen KP No. 7 Tahun 2024 tentang pengelolaan lobster, kepiting, dan rajungan. Regulasi ini menekankan mengenai: 

  • Tata kelola BBL berbasis budidaya
  • Pelarangan ekspor BBL langsung ke luar negeri
  • Kewajiban memiliki SIUP dan IUP untuk eksportir

Langkah ini bertujuan mengoptimalkan nilai tambah dalam negeri serta memastikan keberlanjutan sumber daya alam. 

Dukungan Akademisi Dalam Penerapan Modeling Budidaya Lobster 

Modeling budidaya lobster di Batam melibatkan kontribusi dari berbagai pihak akademisi, diantaranya: 

  • IPB University untuk riset pakan lobster
  • Universitas Padjadjaran untuk pembenihan BBL
  • Rencana kolaborasi dengan UNAIR, ITB, dan ITS untuk pengembangan teknologi budidaya

Selain itu, sektor hulu hingga hilir diperkuat melalui integrasi produksi benih, pembesaran lobster, penyediaan pakan, hingga fasilitas pengolahan dan pendinginan. 

Harapan dan Dampak Ekonomi 

Dengan hadirnya modeling budidaya lobster di Batam ini, diharapkan produktivitas budidaya lobster bisa meningkat hampir enam kali lipat, dari 1,03 kg/m² menjadi 6 kg/m², disertai dengan peningkatan serapan tenaga kerja dan kesejahteraan masyarakat sekitar. 

Kualitas lobster Indonesia sendiri sudah diakui dunia berkat keanekaragaman spesies (Panulirus ornatus, Panulirus homarus), daging tebal, rasa lezat, dan praktik budidaya yang mulai memenuhi standar global. Untuk memenuhi kualitas ekspor, lobster juga harus dikemas dengan sistem berinsulasi dan pendingin, serta dilengkapi dokumentasi legal seperti SIUP dan IUP. 

Ke depannya, modelling budidaya ini akan menjadi contoh untuk diterapkan di daerah-daerah lain, sehingga nantinya dapat membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi produsen lobster utama dunia, seiring proyeksi pasar krustasea global yang akan mencapai USD 53,86 miliar pada 2030. 

Dengan langkah strategis ini, Indonesia tidak hanya memperkuat posisi dalam industri perikanan dunia, tetapi juga memastikan pengelolaan sumber daya lobster yang dilakukan secara berkelanjutan dan berbasis riset, demi masa depan ekonomi biru yang lebih cerah. 

 Modeling ini juga menjadi tonggak penting dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai rantai pasok global perikanan lobster, menyambut proyeksi pasar seafood dunia yang akan mencapai USD 53,86 miliar pada tahun 2030

Administrator

Recent Posts

Menguak Peluang Emas Ekspor Manggis ke China Menjelang Imlek

Manggis merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki permintaan tinggi di pasar internasional. Berdasarkan…

3 months ago

Pesona Ikan Hias Endemik Indonesia Sukses Memikat Pasar Dunia

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan kekayaan biodiversitas laut terbesar di dunia. Selain menjadi…

4 months ago

Menyambut Angin Segar Ekspor Kelapa 2025 di Tengah Kebijakan Hilirisasinya

Sering dijuluki sebagai "pohon kehidupan”, kelapa merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan Indonesia. Dengan total luas…

6 months ago

Potensi Emas Ekspor Tuna-Cakalang-Tongkol Indonesia di Tahun 2025

Indonesia, dengan luas laut mencapai 6,4 juta kilometer persegi, merupakan salah satu produsen utama Tuna-Cakalang-Tongkol…

7 months ago

PLI Ikut Serta Dalam Acara Pelepasan Container Ekspor Untuk Penguatan Akses Pasar Luar Negeri

Pada Jumat, tanggal 11 Oktober 2024, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyelenggarakan acara pelepasan kontainer…

8 months ago

Sukses Unjuk Gigi! Booth ATT Goup Curi Perhatian Jokowi di Trade Expo Indonesia 2024

Trade Expo Indonesia (TEI) merupakan pameran perdagangan terbesar yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia,…

8 months ago